Minggu, 20 Februari 2011

BAHAGIAKAH PASANGAN YANG MENIKAH HANYA KARENA CINTA?

Semoga kisah ini dapat menjadi bahan renungan dan pertimbangan para orang tua yang akan menikahkan para putra dan putrinya, juga bagi mereka para pasangan yang dalam waktu dekat ini akan melangsungkan pernikahan.
Bahagiakah pasangan yg menikah hanya krn cinta?
Alkisah, seorang pemuda miskin bernama Yogi Prasetyo, berasal dari
klaten Jawa tengah  . Keluarganya hanyalah keluarga sederhana,
kalau tidak bisa
disebut miskin. Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit di
desanya.Karena kegigihannya, Yogi berhasil kuliah di FE UGM walaupun
dengan biaya seadanya.
Semasa semester 4 di kampus, Yogi jatuh hati pada seorang gadis
bernama Ayu Wulaningrum, juga sama-sama kuliah di fakultas yang
sama.Ayu adalah putri seorang bupati ternama di daerah Yogyakarta dan
juga masih keturunan
keraton.
Walaupun secara ekonomi mereka jauh berbeda, namun tidak menghalangi
keduanya untuk saling mencintai. Ayah Ayu yang mengetahui putrinya
begitu mencintai pemuda dari keturunan biasa, tak mampu mencegah
gelora cinta putrinya. Maka begitu keduanya telah lulus, pernikahan
keduanyapun
diselenggarakan dengan megah. Pesta besar-besaran digelar untuk
mengiringi pernikahan putrinya. Ayah Yogi yang tak punya banyak harta,
hanya bisa
memberikan bantuan sumbangan pakaian, sprei, sarung bantal, yang
semuanya ia buat dan ia jahit sendiri khusus untuk pernikahan
putranya. Bahagiakah Ayu bersanding dengan Yogi? Ternyata kebahagiaan
mereka tidak berlangsung lama.
Tibalah saatnya malam pengantin tiba. Mereka berduapun memasuki
peraduan dengan bahagia. Namun, ketika Yogi membuka pakaiannya dan
tinggal memakai
celana kolor, berteriaklah Ayu dengan keras, sebelum akhirnya pingsan
tak sadarkan diri. Semua penghuni rumah dari kerabat dan keluarga
Ayupun berdatangan melihat kejadian itu. Yogi masih dalam kebingungan
dan mencari tahu kenapa istrinya histeris dan pingsan. Dilihatnya
celana kolor yang ia pakai.
Aduh, Yogi lupa kalau celana kolor itu jahitan ayahnya, dibuat dari
kain bekas wadah tepung terigu. Di tengah celana kolor itu masih
terpampang jelas tulisan,
“BERAT BERSIH 25 KG”.
Jangan terlalu serius dong bacanya he..he..he.. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar